SELAMAT DATANG DI BLOG BELIANET SAMAHANI

Andai Kamu Ingin Memberi Cinta

CINTA. Istilah ini amat popular. Ia mudah dikata tetapi sukar dimengerti. Tatkala melafaz istilah ini, ia mencetuskan pelbagai makna dan perasaan buat seseorang. Ada getaran di suara apabila menyebutnya, ada gambaran indah di layar minda apabila mengingatinya dan ada perasaan berbunga di hati tatkala menghayatinya.

Cintabisa menjadi istilah yang paling disukai. Atau paling dibenci, bergantung kepada saat bahagia atau deritanya seseorang dengan cinta. Namun ia juga sering disalah anggap kerana cinta biasanya dikaitkan dengan cinta lelaki dan perempuan yang mengasyikkan. Dalam artikata lain, cinta di alam remaja yang disebut sebagai 'cintan-cintun'.

Tetapi, apabila ruang lingkup cinta itu diperluaskan, kita akan dapati cinta itu mencakupi cinta anak kepada ibubapaknya, kepada isteri atau suami, kepada sahabat, alam, kampung, negeri, negara dan yang paling mutlak dan hak ialah cinta kepada al-Khaliqyaitu ALLAH SWT.

Dalam pada itu, oleh kerana mudahnya istilah cinta ini disebut-sebut, ia seolah-olah sesuatu yang begitu mudah dicurahkan. Bahkan, adakalanya ia menjadi begitu murah. Karena apa? Karena pada berbagai ketika dan keadaan, kita sebenarnya tidak menyintai apa atau siapa yang kita cinta. Ia berlaku apabila kita tidak mengerti perasaan kita sendiri akibat tidak menyelami sanubari.

Ini terjadi apabila kita menyintai karEna terikut-ikut dengan dunia cinta orang lain. Cinta ikut-ikutan ialah apabila kita turut bercinta semata-mata karena kita lihat orang lain bercinta. Pendek kata karena kita tidak mau ketinggalan. Kita menyukai sesuatu karena lihat orang lain suka. Kalau orang lain ada kekasih, kita pun mau kekasih sedangkan kita belum bersedia untuk menyintai.

Kalau orang lain menggila gadjet komunikasi seperti Blackberry, kita pun turut suka walaupun kita hanya gunakan alat-alat itu untuk kegunaan biasa seperti menelepon dan mengirim teks saja. Bila kita tidak gunakan sepenuhnya fungsi e-mel, PDA, internet, musik dan video dalam Blackberry seperti mereka, itu hanya cinta ikut-ikutan. Kalau kita katakan yang kita cinta pada alam tetapi hanya dengan menanam sebatang pokok sebagai simbolik, itu belum lagi dinamakan cinta. Cinta ikut-ikutan akan cepat pudar dan membosankan diri karena ia hanyalah kesukaan luaran. Esok, lusa, kita akan mencari cinta yang lain.

Cinta apabila 'ada' juga bukan cinta luhur karena ia ada kepentingan. Orang bilang, ada uang sayang abang, tiada uang abang melayang. artinya, cinta itu hanya datang apabila ia memenuhi kehendak kita. Andainya cinta kita tidak dibalas setimpal dengan apa yang diberi, maka ia mudah diketepikan. Cinta pada pasukan sepakbola  selagi mereka menang tetapi membencinya sekiranya mereka kalah dan melukakan hati kita, itu belum cinta namanya.

Ada kalanya, kita berusaha bersungguh-sungguh untuk menyintai, tapi sebenarnya cinta itu sudah lemau. Oleh karena ingin menjaga prinsip dan nilai kesetiaan serta tanggungjawab, maka kita memaksa diri. Tanpa disadari juga mungkin kita berlagak suka. Kita bisa temui cinta suami dan isteri yang sudah rutin. Di meja makan restoran, si isteri ber SMS dan si suami membaca akhbar. Tanpa senyum-senyuman, tanpa lirik melirik, mereka menghabiskan makan malam dan keluar dari restoran dan melangkah beriringan kedepan jauhnya. Kononnya, mereka sudah makan malam bersama.

Memberi cinta secara ikut-ikutan, cinta tatkala ada dan cinta hingga memaksa diri adalah cinta yang tempang. Ia tidak menyeluruh. Sebaliknya, memberi cinta dan menyintai secara tulus ialah apabila kita menyukai sesuatu karena perasaan kita sudah jatuh kepadanya. Memberi cinta bukan karena baiknya, malah menerima keburukannya sebagai satu paket.

Kita masih bisa terus menyintai, meskipun ia tidak akan dibalas. Umpama seorang pelukis dengan lukisannya; dia tetap akan menyintai lukisannya meskipun lukisannya tidak bisa membalas cintanya. Memberi cinta yang luhur akan terus kental dan tidak berpaling arah meskipun yang lain datang menguja. Bagai cinta ibu pada si anak, walaupun apa pun cacat celanya anak, si ibu tetap mekar dengan cintanya.


Untuk kukuh dan kekal memberi cinta luhur, kita bukan saja perlu menyintai sesuatu itu pada pandangan mata, tetapi menyintai, mengkaji dan memahami asal usul, kebaikan, keburukan, malah menerima dia atau ia pada hari esoknya.

  cinta juga mestilah seiring cinta kita kepada ALLAH SWT. Ia bukan memberi cinta karena ikut-ikutan atau taklid. Ia bukannya menyintai kerana memperoleh hidayah dan hilang cinta apabila menerima musibah. Bukan juga menyintai dengan melakukan ibadah karena ia tanggungjawab semata-mata. Cinta yang hanya menggunakan akal fikiran dan tidak disertai dengan perasaan telah mengenepikan ciri utama cinta - jiwa yang halus tempat asal di mana cinta itu membenihkan bibit-bibitnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Pengikut